Selasa, 05 Juli 2011

Konstruksi tahan gempa


I Wayan Sengara, Kepala Pusat Disaster Mitigation ITB mengatakan bahwa sebagian bangunan di Yogyakarta dan Jawa Tengah dibangun tidak berdasarkan struktur bangunan yang tahan gempa, sehingga ketika gempa terjadi banyak yang roboh (sumber: detik.com). Saya sependapat dengan pernyataannya tersebut, tetapi saya masih punya pertanyaan lebih lanjut tentang pernyataannya itu.
“Apakah sudah ada semacam tekhnik konstruksi yang dikembangkan di Indonesia yang sudah bisa diterapkan dalam membuat bangunan yang tahan gempa? Apakah ITB atau perguruan tinggi lainnya sudah melakukan penelitian dan memiliki hasil penelitian yang langsung bisa diterapkan oleh mereka yang berkecimpung di bidang konstruksi? Apakah para tukang insinyur yang berhubungan dengan masalah konstruksi sudah benar-benar memahami desain konstruksi yang tahan gempa?”
Kalau jawaban dari semua pertanyaan itu adalah “YA”, maka masalahnya menjadi cukup mudah. Pada saat membangun kembali bangunan-bangunan yang hancur akibat gempa Yogyakarta, kita dapat menerapkan konstruksi tahan gempa tersebut. Tetapi kalau jawaban dari semua pertanyaan itu adalan “TIDAK”, maka itu artinya masih banyak masalah yang memang harus dibenahi.
Menurut Ir. Davy Sukamta, Ketua Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia, Indonesia telah mempunyai peraturan gempa yang modern. Dalam membuat peraturan tersebut para ahli telah mempelajari berbagai sumber dan besaran gempa yang pernah terekam, disertai kedalaman dan jenis patahan batuan. Tekhnik gempa pun sudah masuk dalam kurikulum perguruan tinggi, sayangnya para praktisi masih lambat dalam mengadopsi peraturan yang ada. Kesadaran pemilik proyek akan kualitas struktur bangunan pun belum banyak muncul. Kebanyakan dari mereka masih terlalu berkonsentrasi pada nilai ekonomi proyek dan keindahan gedung. Pengetahuan para arsitek sendiri tentang struktur tahan gempa masih sangat terbatas (sumber: Kompas).
Dari pernyataan Davy Sukamta kita bisa melihat sesuatu yang kontradiktif antara teori dan praktik di lapangan. Di satu sisi Indonesia telah memiliki peraturan gempa yang modern, tekhnik gempa pun sudah masuk dalam kurikulum, tetapi di sisi lain para praktisi masih lambat dalam mengadopsi peraturan tersebut dan masih banyak arsitek yang pengetahuannya tentang struktur tahan gempa masih sangat terbatas. Artinya, peraturan hanya tinggal peraturan, kurikulum hanya tinggal kurikulum, soal penerapannya “nggak janji deh!”.
Di internet sendiri saya menemukan beberapa informasi menarik tentang struktur bangunan tahan gempa ini,

Bingkai Baja untuk Gedung Tahan Gempa
Tak hanya aman bagi penghuni, gedung juga lebih tahan terhadap kerusakan
Sabtu, 3 Oktober 2009, 19:04 WIB
Indra Darmawan
VIVAnews - Peneliti baru-baru ini menemukan sebuah sistem struktur baru untuk bangunan, yang mampu menahan gempa. Struktur ini telah sukses diuji di Jepang, dan mampu bertahan walau di saat gempa yang ekstrem sekalipun.
“Sistem struktur baru ini berpeluang membuat sebuah gedung  menjadi jauh lebih tahan terhadap gempa dan lebih mudah untuk memperbaikinya, sehingga pemulihan gedung tersebut bisa lebih cepat,” ujar Greg Deierlein, profesor teknik sipil dan teknik lingkungan dari Stanford University, seperti dikutip dari ScienceDaily.com.
Sistem struktur ini ddesain oleh para peneliti Stanford University dan University of Illinois. Selama pengujian sistem ini terbukti telah berhasil bertahan dalam sebuah simulasi gempa yang lebih besar daripada 7 Skala Richter, lebih besar daripada gempa yang baru saja terjadi di Sumatera Barat 30 September 2009 lalu.
Ia mampu mendisipasi (menyalurkan) energi melalui jalur-jalur bingkai baja yang menempel pada kerangka atau dinding eksterior bangunan. Kolom-kolom baja itu sendiri bisa menjadi bagian yang inheren dari desain bangunan, atau bisa juga dikombinasikan dengan desain bangunan yang sudah ada.
Uniknya, tak seperti struktur gedung konvensional, sistem ini cenderung menghilangkan goyangan, selama terjadi gempa besar. Bingkai baja ini terdiri dari beberapa bagian. antara lain adalah fondasi baja di bagian bawah, ‘sekering’ baja, serta urat baja yang terdiri dari kawat-kawat baja pilinan.
Struktur bangunan tahan gempa besutan peneliti Stanford 
University
Urat baja yang terletak di bagian tengah bingkai baja, didesain untuk bisa berlaku elastis ketika gedung sedang doyong akibat gempa. Namun, ketika guncangan gempa berakhir, urat baja yang terbuat dari baja berkekuatan tinggi itu akan menyesuaikan kepada panjangnya semula, menarik gedung untuk kembali pada posisi awal.
Di bagian bawah bingkai, terdapat sekering baja yang meakan menjaga gedung dari kerusakan. Sekering ini yang berfungsi untuk melenturkan, membuang induksi energi dari gempa, dan memperkecil kerusakan.
Fungsinya hampir sama dengan sekering listrik yang akan meledak dan memutus listrik ketika terjadi terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Sekering ini akan mudah diganti bila mengalami kerusakan.
Baru-baru ini Deierlein dan rekan-rekan mereka melakuka pengujian guncangan terhadap sistem ini di Hyogo Earthquake Engineering Research Center di Miki City, Jepang. Mereka menggunakan model gempa di Kobe Jepang yang berkekuatan 6,9 SR (1995), dan gempa Northbridge yang berkekuatan 6,7 SR (1994).
Gempa Northbridge tercatatsebagai gempa yang paling besar menimbulkan kerugian yakni US$ 40 miliar (sekitar Rp 400 triliun). Sementara gempa Kobe merupakan gempa yang menelan 6000 korban jiwa dan kerugian ekonomi sekitar 3 kali gempa Northbridge.
Hasil pengujian, ternyata bingkai baja tersebut mampu menahan daya rusak gempa. Kerusakan yang terjadi hanya pada bagian sekering baja yang bisa diganti. Padahal, di akhir pengujian, para peneliti meningkatkan kekuatan gempa buatan hingga 1,75 kali lebih besar dari model gempa Northbridge.
“Kebanyakan bangunan tahan gempa yang ada saat ini, mengorbankan bangunan itu sendiri demi menyelamatkan penghuninya,” ujar Deierlein. Sehingga walaupun bangunannya tidak rubuh, seringkali bangunan itu musti dihancurkan karena telah mengalami deformasi atau terlalu rusak.
Oleh karenanya sistem struktur gedung baru ini diharapkan akan memberikan keamanan bagi penghuni gedung dan membawa keuntungan ekonomis bagi pemilik gedung.
• VIVAnews
Posted in Uncategorized | Leave a comment

Hello world!

Welcome to WordPress.com. After you read this, you should delete and write your own post, with a new title above. Or hit Add New on the left (of the admin dashboard) to start a fresh post.
Here are some suggestions for your first post.
  1. You can find new ideas for what to blog about by reading the Daily Post.
  2. Add PressThis to your browser. It creates a new blog post for you about any interesting  page you read on the web.
  3. Make some changes to this page, and then hit preview on the right. You can alway preview any post or edit you before you share it to the world.
Posted in Uncategorized | 1 Comment